# SEPARAH ITUKAH KALIAN MELUPAKAN SEJARAH KEHEBATAN LELUHURMU #
Penulis sejarah ilmu kemaritiman dunia asal Eropa J.V Mills dalam bukunya "Malaya in The Wu Phe Cits" yang hidup di abad ke 15 Masehi, memaparkan bahwa timnya berhasil menemukan bangkai Jung Jung (kapal terbesar) milik Tiongkok yang karam di perairan laut Filipina, dengan memiliki ukuran panjang 100 kaki (30 meter) dan tingginya kurang dari 25 kaki (berkisar 4-7 meter), tentunya catatan ukuran besarnya Jung Jung milik Tiongkok yang ditulis berdasarkan fakta tersebut sudah sangat mengejutkan para pelaut asal Eropa.
Namun setelah saya mengadakan observasi secara pribadi dan berdiskusi dengan para sejarawan yang memiliki salinan dokumen resmi catatan sejarah kemaritiman dunia asal Indonesia dan beberapa sahabat dari mancanegara, saya mendapatkan fakta yang mengejutkan, TERNYATA...
"Berdasarkan kronik Dinasti Han, pada masa pemerintahan Kaisar Ming (Pemimpin Daratan Cina), seorang pegawai Pelabuhan Nanking sekaligus merangkap sebagai Sastrawan Kerajaan Ming bernama Wan Zhen menulis dalam bukunya bahwa di abad ke 3 Masehi pelabuhan laut Nanking di datangi Jung Jung dengan memiliki ukuran kurang lebih panjangnya 200 kaki (65 meter) dan tingginya 30 Kaki (10 meter), dengan membawa muatan berkisar 700 orang serta beberapa hasil bumi yang beratnya di perkirakan 5x lipat dari penumpang kapal".
"Mereka datang dari arah selatan, sukunya Melanesia, di ujung kapal di ukir tulisan besar Prao Yawadwipa (Perahu dari Jawa), dengan membawa simbul umbul - umbul (bendera memanjang) berwarna merah gula aren dan putih kelapa, sehingga Kaisar Ming mengundang mereka ke istana, karena kagum melihat besarnya kapal yang mereka naiki".
Itu artinya Leluhur orang Jawa, di abad Pra Sejarah sudah mampu membuat Jung Jung yang besarnya 2x lipat dari Jung Jung Tiongkok yang di buat pada masa Sejarah.
Saya sadar betul bahwa saya tidak sehebat Leluhur saya, tapi saya tahu persis bahwa saya bisa dan saya mampu menunjukkan diri saya sebagai orang Jawa, minimal dari cara berpakaian serta dari cara saya mencintai seni dan budaya yang diwariskan oleh leluhur kami yang begitu luar biasa, karena dengan seperti itulah saya merasa menjadi diri sendiri sebagai seutuhnya anak Jawa, bertumpah darah Nusantara, berbangsa Indonesia dan ber-BHINEKA Tunggal Ika.
Bangga jadi orang Jawa itu sudah bagus, tapi untuk membangun, menjaga dan melestarikan warisan seni, budaya dan semangat patriotisme Jawa tidak hanya cukup dengan kebanggaan belaka, karena dulu Leluhurmu datang ke Cina bukan untuk menunjukkan kebanggaannya tapi mereka datang dengan membawa hasil kerja keras karya - karyanya yang nyata...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar